Press ESC to close

serubareng.com

Mengenalkan Musik Tradisional pada Anak, Cara Seru Cinta Budaya Sejak Dini

Teman Seru pernah kepikiran nggak untuk mengenalkan musik tradisional pada anak? Di era serba digital seperti sekarang, anak-anak biasanya lebih akrab dengan lagu-lagu pop, musik dari luar negeri, dan video yang sedang viral di media sosial. Padahal, Indonesia punya kekayaan musik tradisional yang sangat luar biasa. 

Coba Teman Seru bayangkan, dari Sabang sampai Merauke, hampir setiap daerah punya jenis musiknya sendiri. Lengkap dengan alat musik, lagu daerah, dan tarian yang unik. Sayangnya, musik tradisional sudah makin luput dari perhatian, terutama oleh generasi muda. Nah, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga warisan budaya ini adalah dengan memperkenalkannya kepada anak-anak sejak dini.

Bagaimana ya caranya mengenalkan musik tradisional pada anak tanpa membuat mereka merasa bosan? 

Mengenalkan Musik Tradisional Pada Anak

Kenapa sih itu jadi hal yang penting? Karena di dalam musik tradisional itu ada nilai sejarah, cerita rakyat, filosofi hidup, dan kekayaan bahasa daerah. Dengan mengenalkannya kepada anak-anak, mereka jadi tahu bahwa Indonesia ini punya budaya yang begitu kaya dan beragam. Musik pun bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan anak pada kearifan lokal, toleransi, dan cinta pada tanah air.

Teman Seru juga perlu tau, ternyata belajar musik tradisional juga bermanfaat untuk perkembangan anak lho, karena musik akan membantu meningkatkan daya ingat, kreativitas, koordinasi motorik, dan kepekaan terhadap suara dan irama. Bahkan, bermain alat musik tradisional seperti angklung, gamelan, atau kendang bareng-bareng, akan melatih kerja sama tim dan kesabaran.

Memang sih, akan butuh effort lebih untuk mengenalkan musik dan alat musik tradisional kepada anak, apalagi mereka yang terbiasa nggak pernah mendengarkan musik sama sekali. Tapi bukan berarti sama sekali nggak bisa kok Teman Seru!

1. Putar Musik Tradisional di Rumah
Mulailah dengan hal sederhana, misalnya memutar lagu daerah saat anak sedang bermain atau makan. Tidak perlu lama-lama kok, yang penting rutin. Lagu-lagu seperti “Ampar-Ampar Pisang,” “Soleram,” atau “Cublak-Cublak Suweng” bisa jadi awal yang bagus. Musiknya menarik dan beat-nya pun ceria.  Anak mungkin akan bertanya, “Ini lagu apa?” Di situlah momen untuk menjelaskan bahwa itu adalah musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

2. Gunakan Media Visual yang Menarik
Anak-anak suka hal yang visual. Teman Seru bisa memanfaatkan video animasi lagu daerah yang banyak tersedia di YouTube atau platform lainnya. Ada beberapa kanal yang memang khusus membuat konten edukatif dengan tampilan kartun lucu dan warna-warni yang cocok banget buat anak-anak. Ini bisa jadi cara efektif supaya mereka tidak cepat bosan.

3. Libatkan dalam Kegiatan Musik di Sekolah
Sekarang sudah banyak sekolah atau taman kanak-kanak yang memiliki program kesenian. Teman Seru bisa mengarahkan anak untuk ikut kegiatan seperti bermain angklung, menari tarian daerah, atau menyanyi lagu tradisional. Bila perlu, ajak guru untuk mendukung kegiatan ini agar bisa dilaksanakan secara rutin.

4. Ajak Anak Menonton Pertunjukan Musik Tradisional
Daripada diajak ke mal terus, sesekali Teman Seru bisa bawa anak menonton pertunjukan musik daerah. Misalnya: konser gamelan, pentas seni di taman budaya, atau acara car free day yang sering menampilkan komunitas musik tradisional. Anak bisa melihat langsung alat musik tradisional dan bagaimana cara memainkannya. Meskipun mereka belum tentu langsung mengerti, tapi pengalaman ini bisa jadi kenangan menyenangkan. Siapa tau mereka malah tertarik untuk mempelajarinya.

5. Mainkan Bersama Alat Musik Tradisional Mini
Sekarang juga sudah banyak dijual alat musik tradisional versi mini, seperti angklung kecil atau mini gamelan. Nah, supaya anak tertarik, Teman Seru bisa mengajaknya bermain bersama di rumah. Sambil bermain, bisa dijelaskan dari mana asal alat musik tersebut, dan bagaimana cara memainkannya. Anak akan merasa seperti sedang bermain, padahal sedang belajar lho.

6. Buat Kreativitas Bertema Musik Tradisional
Ajak anak membuat alat musik sederhana dari barang bekas. Atau bisa juga menggambar alat musik tradisional. Aktivitas seperti ini tidak hanya akan mengasah kreativitas anak, tapi juga menanamkan pengetahuan budaya lewat cara yang menyenangkan.

Bagaimana ya Supaya Anak Tidak Bosan?

Mengenalkan musik tradisional memang butuh pendekatan yang kreatif. Ada beberapa tips yang mungkin bisa Teman Seru ikuti:

  • Ikut Bermain dan Bernyanyi Bersama: Anak-anak akan lebih tertarik kalau orang tua juga ikut terlibat. Nyanyi bersama, main alat musik bareng, atau bahkan menari kecil saat mendengarkan lagu daerah. Akan terasa lebih seru buat mereka kalau dilakukan bareng-bareng.
  • Berikan Pujian dan Apresiasi: Kalau anak berhasil menyanyikan atau memainkannya, beri mereka pujian. Hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri dan minat mereka untuk terus belajar.
  • Sesuaikan dengan Usia: Untuk usia dini, Teman Seru bisa pilih musik tradisional yang sederhana, ceria, dan mudah diingat. Untuk anak yang sudah lebih besar, bisa mulai dikenalkan pada lagu-lagu yang lebih filosofis atau sejarah daerah.

Alat Musik Tradisional yang Bisa Dikenalkan pada Anak

Selain musik tradisional, alat musiknya pun tidak kalah menarik lho. Sangat beragam, dan bisa jadi bentuknya pun menarik untuk anak-anak.

1. Angklung (Jawa Barat)


Alat musik ini terbuat dari bambu, dan dimainkan dengan cara digoyangkan. Suaranya sangat khas. Anak-anak biasanya tertarik karena bentuknya unik, dan bisa dimainkan bersama-sama untuk menciptakan lagu. Bahkan di beberapa sekolah, angklung sudah menjadi alat musik wajib.

2. Gamelan (Jawa dan Bali)


Gamelan sebenarnya merupakan satu set alat musik yang dimainkan bersamaan. Set gamelan biasanya terdiri dari gong, saron, kendang, bonang, dan lainnya. Suara gamelan sangat menenangkan. Dari sini anak-anak dapat belajar sebuah harmoni dari musik tradisional.

3. Kendang (Hampir di seluruh Nusantara)

Gambar dari tokopedia


Kendang adalah alat musik pukul yang mirip seperti  gendang. Biasanya digunakan dalam pertunjukan tari atau musik daerah. Anak-anak biasanya suka mencoba alat musik pukul karena bisa sekaligus menyalurkan energi mereka.

4. Kolintang (Sulawesi Utara)

Gambar dari infopublik


Alat musik ini terbuat dari kayu dan disusun menyerupai piano. Cara memainkannya dengan cara dipukul menggunakan stik kayu kecil. Suara kolintang terkesan ceria dan mudah dipahami oleh anak-anak.

5. Sasando (NTT – Nusa Tenggara Timur)

Gambar dari pusat damai


Alat musik petik ini bentuknya unik, menyerupai kipas besar yang terbuat dari daun lontar. Suaranya lembut dan khas. Cara memainkannya memang agak rumit, namun Teman Seru bisa mengajak anak melihat pertunjukannya terlebih dahulu agar tertarik.

6. Tifa (Papua dan Maluku)


Bentuk alat musik ini mirip kendang, terbuat dari kayu dan kulit hewan. Biasanya tifa dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional Papua atau Maluku. Suaranya kuat dan ritmis, jadi anak bisa mengenal ritme-ritme dalam musik.

7. Seruling Bambu (Berbagai Daerah)


Teman Seru pasti udah nggak asing dengan alat musik tiup yang terbuat dari bambu ini. Suara yang dihasilkan sangat lembut. Anak bisa belajar meniup nada-nada dasar, serta melatih pernapasan dan konsentrasi.

Menjaga Kelestarian Budaya Sejak Dini

Mungkin sebagian orang sudah menganggap musik tradisional itu ketinggalan zaman. Padahal, justru di situlah keunikannya. Jika Teman Seru tidak mengenalkan musik tradisional pada anak-anak, siapa lagi yang akan melestarikannya?

Mengenalkan musik tradisional bukan berarti memaksa anak meninggalkan musik modern kok. Tidak ada yang salah dengan menyukai lagu pop atau K-pop, justru baik karena mereka jadi mengenal bermacam-macam musik. Tapi akan lebih baik jikadiseimbangkan dengan mengenal dan mencintai musik dari tanah kelahirannya sendiri. Teman Seru bisa mengajarkan bahwa mencintai budaya sendiri adalah bagian dari kebanggaan sebagai orang Indonesia.