Press ESC to close

serubareng.com

Cara Lari Yang Benar: Lari Boleh Kencang, Tapi Teknik Harus Tenang

Olahraga lari memang makin populer, entah itu untuk menjaga kesehatan, mencari keringat di pagi hari sambil berjemur, atau bahkan jadi pelampiasan stres setelah seharian sibuk. Namun belum semua orang tau cara lari yang benar. Dari yang baru mulai lari, sampai yang udah terbiasa ikut maraton, semua pasti ingin bisa lari dengan nyaman, aman, dan hasil yang maksimal.

Teman Seru pasti juga sudah tau, kalau cara lari yang kurang tepat bisa bikin badan jadi cepat lelah, pegal-pegal, bahkan sampai cedera. Makanya, baik yang masih pemula maupun yang sudah banyak jam terbangnya, sangat penting buat tahu teknik lari yang benar.

Jadi Bagaimana ya Cara Lari yang Benar?

Kalau Teman Seru baru mau mulai lari, wajib perhatikan beberapa hal berikut ini. Tapi, kalau memang sudah pengalaman, coba diperhatikan lagi, apakah memang sudah melakukan semua hal-hal ini:

1. Pemanasan Itu Wajib

Untuk menghindari cedera, teman Seru wajib banget melakukan pemanasan. Tidak perlu lama-lama kok.

  • Durasi 5–10 menit cukup: Lakukan peregangan dinamis seperti leg swing, arm circle, atau walking lunges. Ini akan membantu aliran darah ke otot dan mencegah cedera.
  • Jalan cepat dulu: Kalau sudah melakukan pemanasan, mulailah dengan jalan cepat terlebih dulu sebelum mulai berlari.

Pemanasan yang tepat akan membuat tubuh lebih siap menghadapi ritme lari, terutama kalau Teman Seru akan melakukan lari jarak jauh atau melewati naik-turun tanjakan.

2. Postur Tubuh = Pondasi Penting

Selain pemanasan, yang tidak kalah penting adalah bagaimana Teman Seru membawa tubuh saat berlari.

  • Tegakkan badan, tapi tetap rileks: coba posisikan badan Teman Seru tegak tapi nggak kaku. Ini akan membantu paru-paru terbuka lebih lebar, dan membuat napas lebih lega.
  • Langkah ringan dan efisien: jangan terlalu lebar langkahnya karena akan membuat tekanan lebih besar ke lutut sehingga berpotensi lebih mudah cedera.
  • Gerakan tangan seirama: ayunkan tangan ke depan dan belakang, bukan ke samping. Posisi siku sekitar 90 derajat.

Nah, kalau postur tubuh sudah baik dan benar, lari akan lebih efisien, dan pastinya juga terlihat bagus di foto kan? 😉

3. Lakukan Teknik Napas yang Benar

Teknik pernapasan yang tepat, akan membantu Teman Seru untuk bisa lari lebih lama dan stabil. Caranya adalah:

  • Bernapas lewat hidung dan mulut secara bersamaan: Ambil napas melalui hidung, dan keluarkan lewat mulut. Ini membantu pasokan oksigen tetap optimal.
  • Terapkan pola napas: Misalnya, dua langkah tarik napas, lalu dua langkah buang napas. Coba temukan ritme yang cocok buat Teman Seru.
  • Rasakan napas di perut, bukan di dada: Napas yang dalam dan pelan akan lebih terasa menenangkan dan efisien.

Kalau Teman Seru sedang lari bareng-bareng teman atau keluarga, bisa ngobrol pendek sambil lari, berarti ritme napas dan pace Teman Seru masih tergolong aman.

4. Atur Ritme dan Kecepatan

Lari itu nggak harus ngebut kok. Bahkan pelari maraton pun tahu pentingnya menjaga kecepatan.

  • Kenali tubuh sendiri: Kalau baru mulai atau habis cuti lari, jangan langsung mengejar pace lama. Mulai lagi dulu secara perlahan.
  • Gunakan metode interval: Kombinasikan lari cepat dan pelan (misalnya 1 menit cepat, 2 menit pelan). Ini bisa membantu meningkatkan stamina dan kecepatan secara bertahap.
  • Lakukan variasi: Kadang lari pelan untuk recovery, kadang speed run untuk melatih daya tahan.

Lari itu butuh konsistensi. Lebih baik lari pelan tapi rutin, daripada lari kencang seminggu sekali terus nggak mau lagi karena kapok.

5. Dengarkan Sinyal Tubuh, Jangan Dipaksakan

Saking semangatnya, kadang bisa bikin lupa dan mengabaikan sinyal tubuh. Padahal, itu penting banget buat menghindari overtraining atau cedera.

  • Kalau lutut mulai nyeri, berhenti dulu
  • Kalau napas mulai pendek dan terasa pusing, pelankan langkah atau jalan
  • Kalau sudah merasa lelah total, istirahat sehari nggak apa-apa kok

Istirahat itu juga bagian dari progres. Tubuh justru akan berkembang saat recovery.

6. Pilih Sepatu yang Tepat 

Jangan memilih sepatu hanya karena modelnya bagus dan ingin gaya, tapi lebih soal kenyamanan dan fungsi. Setiap kaki pasti berbeda, ada yang flat, ada yang cenderung pronasi. Jadi penting pilih sepatu yang sesuai bentuk kaki dan gaya lari Teman Seru.

Tips sederhana:

  • Coba langsung di toko dan pastikan ada ruang sekitar 1 cm di ujung jari.
  • Sebisa mungkin ganti sepatu setiap 500–800 km karena bantalan bisa aus.
  • Gunakan kaus kaki yang tepat untuk menghindari kaki lecet.

7. Lari Lebih Seru Kalau Bareng-Bareng atau Pakai Musik

Biar makin semangat dan nggak bosan, Teman Seru bisa mencoba:

  • Lari bareng teman/keluarga atau ikut komunitas: Bisa saling dukung dan jaga semangat.
  • Pakai playlist favorit: Musik juga punya peranan penting lho. Bisa membantu atur ritme lari dan bikin mood makin oke.
  • Pakai aplikasi tracking seperti Strava, Nike Run Club, atau Garmin Connect. Teman Seru bisa melihat progres setiap harinya. 

Lari jadi kegiatan yang bukan cuma sehat, tapi juga seru menyenangkan. Apalagi kalau dilakukan bareng-bareng.

8. Jangan Skip Pendinginan!

Setelah lari selesai, Teman Seru jangan langsung duduk atau berhenti total. Pendinginan sangat penting buat bantu tubuh kembali ke kondisi normal secara perlahan.

  • Jalan pelan selama 5 menit
  • Lakukan stretching ringan terutama otot kaki, pinggul, dan punggung
  • Minum air dan isi energi dengan camilan sehat

Pendinginan yang baik akan membantu mengurangi nyeri otot esok harinya dan mempercepat pemulihan.

Lari memang kelihatannya olahraga yang sederhana, tapi dengan teknik yang benar, Teman Seru bisa merasakan manfaat yang maksimal tanpa rasa sakit atau lelah berlebihan. Baik pelari pemula yang baru mulai lari 1 km, atau yang sudah rutin lari 10 km seminggu sekali, selalu ingat: yang terpenting adalah mendengarkan tubuh, menjaga konsistensi, dan menikmati prosesnya.

Selamat berlari!