Press ESC to close

serubareng.com

Kesalahan Umum Saat Trekking (dan Cara Menghindarinya!)

Nah, biar perjalanan kamu tetap nyaman, aman, dan menyenangkan, yuk simak 10 kesalahan paling sering terjadi saat trekking — lengkap dengan solusinya!

1. Berangkat Tanpa Riset Lokasi

Ini kesalahan paling awal tapi sangat krusial. Tak jarang orang hanya melihat foto atau video dari suatu jalur trekking, tanpa benar-benar tahu seperti apa medannya.

Sebaiknya kamu riset dengan benar dan lengkap tentang jalur yang akan didaki. Apalagi jika ini adalah pengalaman pertama. Kamu bisa kumpulkan info rute di internet, grup pecinta alam, atau media sosial komunitas pendaki.

Jangan sungkan untuk bertanya tentang tingkat kesulitan rute pendakian, apakah cocok untuk pemula atau butuh kemampuan fisik khusus? Cek juga akses air, tempat istirahat, apakah perlu izin masuk, dan apakah sinyal HP tersedia.

Dengan riset yang cukup, kamu bisa meminimalisir kejutan tidak menyenangkan di tengah jalan.

2. Pakai Pakaian dan Sepatu yang Salah

Kalau kamu ingin tetap tampil keren saat trekking, tentu saja tidak salah. Asal jangan berlebihan. Namun, bukan berarti kamu boleh asal-asalan dalam berpakaian. Jeans, sandal jepit, atau baju berbahan tebal dan panas adalah contoh kesalahan umum.

Sangat disarankan untuk menggunakan pakaian berbahan quick-dry atau yang menyerap keringat seperti kaus olahraga. Untuk celana, gunakan legging atau training pants elastis. Hindari celana ketat atau berat.

Lalu bagaimana dengan sepatu? Sebaiknya gunakan sepatu trekking atau sepatu lari yang punya grip kuat, supaya tidak mudah tergelincir. Ingat, kenyamanan = keamanan!

3. Overpacking atau Underpacking

Packing barang apa saja yang perlu dibawa memang cukup menantang. Ada yang terlalu semangat, hingga semua mau dibawa. Ada juga yang terlalu santai, sampai lupa membawa hal sepele namun krusial, seperti air. Keduanya sama-sama salah.

Membuat checklist sederhana, akan sangat membantu kamu agar efektif. Berikut contoh daftar barang yang perlu kamu bawa ketika trekking:

  • Air minum minimal 1 liter
  • Camilan bergizi (pisang, energy bar, roti)
  • P3K kecil (plester, obat luka, balsem)
  • Jas hujan/ponco lipat
  • Kantong sampah kecil
  • Senter kecil atau headlamp jika kemungkinan malam
  • Gunakan daypack 15–20 liter biar ringan tapi cukup untuk kebutuhan dasar.
kesalahan umum trekking
4. Trekking Tanpa Periksa Cuaca

Cuaca alam sering berubah tanpa permisi. Trekking saat hujan tanpa persiapan yang cukup dan benar bisa berbahaya. Karena jalur pendakian bisa menjadi licin, basah, bahkan mungkin kamu akan kedinginan.

Pastikan juga untuk selalu memantau prakiraan cuaca dari aplikasi terpercaya. Jika hujan ringan, siapkan ponco atau jaket tahan air. Jika cuaca sangat ekstrem (hujan badai atau panas ekstrem), lebih baik tunda trekking.

5. Jalan Terlalu Cepat di Awal

Tidak jarang, khususnya bagi pemula, sangat semangat di awal. Badai hormon endorfin, gas pol! Tapi… selang beberapa waktu kemudian kehabisan napas, kaki keram, bahkan pusing.

Berjalan terlalu cepat saat awal perjalanan trekking bisa menyebabkan kelelahan yang signifikan di pertengahan atau akhir perjalanan. Sebaiknya, atur kecepatan jalan agar sesuai dengan kemampuan diri dan pertahankan ritme yang nyaman. 

Lakukan pemanasan ringan sebelum mulai berjalan. Memperhatikan teknik pernapasan dan istirahat yang cukup juga penting untuk menjaga stamina selama trekking. Atur napas dan langkah. Gunakan ritme “napas dua langkah” — misal tarik napas dua langkah, buang dua langkah.

Ambil jeda istirahat setiap 20–30 menit. Minum air sedikit demi sedikit, jangan langsung banyak.

6. Tidak Menghormati Alam

Kesalahan ini paling menyedihkan. Masih banyak yang buang sampah sembarangan, merusak tumbuhan, atau membuat keributan di alam.

Tidak menghormati alam saat trekking dapat berdampak negatif pada lingkungan dan pengalaman pendakian. Terapkan prinsip “Leave No Trace”: bawa pulang semua sampahmu. Jangan memetik bunga atau daun sembarangan. 

Tidak memberi makanan pada hewan liar. Jangan berteriak atau memutar musik keras, karena bisa mengganggu fauna dan sesama pendaki. Dengan menjaga kelestarian alam saat mendaki, kita dapat menikmati keindahan alam dan memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat menikmati pengalaman yang sama.

7. Trekking Tanpa Teman atau Tanpa Kasih Tahu Orang Lain

Trekking sendiri memang kelihatan keren dan menenangkan. Me time lah judulnya. Tapi trekking sendirian bisa berisiko tinggi, termasuk cedera, tersesat, atau mengalami situasi darurat tanpa bantuan. 

Teman Seru, trekking itu menyenangkan, namun keselamatan adalah prioritas utama. Sebaiknya selalu mendaki bersama teman atau kelompok untuk keamanan dan kenyamanan. Kalau terpaksa sendirian, beri tahu keluarga atau teman informasi rute yang akan kamu lalui dan jam perkiraan pulang.

kesalahan umum trekking
8. Mengabaikan Kondisi Tubuh

Mengabaikan kondisi tubuh saat trekking, seperti memaksakan diri mendaki saat lelah, dapat menyebabkan cedera atau bahkan kecelakaan.  

Dengarkan tubuhmu. Kalau mulai pusing, lelah, atau kram — segera istirahat. Kalau merasa tidak sanggup melanjutkan, nggak masalah untuk berhenti atau turun dulu.

Tips: Penting untuk membawa camilan yang bisa cepat mengisi energi seperti; kurma, cokelat, buah kering.

9. Tidak Membawa Obat atau Perlengkapan Darurat

Penting untuk selalu membawa obat saat trekking. Hal ini sangatlah krusial untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan. Obat-obatan pribadi, terutama yang diresepkan oleh dokter, harus dibawa untuk mengantisipasi kondisi darurat atau masalah kesehatan yang mungkin timbul. 

Selain itu, jangan sampai ketinggalan obat-obatan umum dan peralatan P3K. Persiapan P3K yang baik, sangat penting untuk mengatasi masalah kesehatan atau cedera yang mungkin terjadi di alam terbuka. 

Dengan persiapan yang matang dan obat-obatan yang lengkap, diharapkan kegiatan trekking dapat berjalan dengan lancar dan aman.

10. Mengabaikan Etika Trekking

Etika ketika trekking , bukan hanya berbicara sopan santun, tapi juga keselamatan dan kenyamanan sesama pendaki. Dengan memahami dan menjalankan etika yang ada, 

Berikut beberapa etika dasar trekking yang harus kita pahami:

  • Beri jalan untuk pendaki dari arah berlawanan (khususnya yang sedang naik)
  • Jangan mendahului dengan sembrono
  • Jangan tinggalkan teman 
  • Gunakan toilet umum jika tersedia, atau gali lubang kecil jika darurat (lalu tutup kembali)

Trekking Lebih dari Sekadar Jalan-Jalan

Trekking adalah aktivitas berjalan kaki jarak jauh di alam terbuka. Mendapatkan pengalaman menyatu dengan alam, melatih fisik, dan menenangkan pikiran. Dan semua itu hanya bisa kamu rasakan kalau kamu siap secara mental, fisik, dan logistik.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan yang sudah dibahas di atas, kamu bisa nikmati perjalanan yang nggak cuma aman, tapi juga berkesan. Alam itu indah, tapi juga bisa menantang. Jadi, mari kita hargai dan rawat bersama.

Selamat Trekking, Teman Seru!