Press ESC to close

serubareng.com

Macam Sate Nusantara: Kaya Rasa dan Kaya Cerita

Sate adalah salah satu kuliner paling ikonik di Indonesia. Citarasa dan kelezatan sate bahkan sudah menggaung hingga ke manca negara.

Biasanya sate terbuat dari potongan daging yang ditusuk dengan tusukan kayu/bambu untuk kemudian dibakar atau dipanggang di atas bara api.

Dilansir dari Bobo.id, sejarah sate di nusantara bermula pada abad ke-19 dengan kedatangan pedagang Muslim Tamil dan Gujarat. Istilah sate diperkirakan berasal dari kata ‘catai’ yang dalam bahasa Tamil yang artinya daging. 

Macam Sate Nusantara

Kuliner sate terus berkembang dan memiliki beraneka ragam sajian yang khas di berbagai wilayah. Beberapa daerah di Indonesia dikenal memiliki sajian sate yang khas, baik dari bahan, bumbu, cara pengolahan, hingga penyajian. 

Yuk, kita jelajahi macam-macam sate yang terkenal di berbagai daerah!

1. Sate Ayam Madura

Inilah sate paling populer di Indonesia. Daging ayam dipotong kecil, dibakar dengan arang, lalu disajikan dengan bumbu kacang kental, kecap manis, dan taburan bawang goreng. Rasanya gurih, manis, dan bikin ketagihan. Sebagai pelengkap, menu sate khas di Indonesia satu ini disantap bersama potongan lontong ataupun ketupat.

Teman Seru tertarik untuk membakar sate Madura sendiri? Simak tips berikut ini untuk mendapatkan hasil bakaran sate Madura yang lezat!

Tips Membakar Sate Madura:
  1. Bakar setengah matang: bakar sate mentah (tidak perlu direbus) di atas bara api hingga setengah matang. 
  2. Olesi bumbu lagi: angkat sate, lalu olesi lagi dengan bumbu dan kecap secara merata. Ini membuat bumbu lebih meresap dan menjaga sate tetap terlihat besar dan tidak mengkerut.
  3. Pembakaran kedua: lanjutkan membakar sate pada pembakaran kedua hingga matang sempurna dan berwarna kecoklatan, lalu angkat. 
  4. Gunakan api moderat: jaga agar api tidak terlalu besar dan sate tidak gosong dengan mengatur jarak antara sate dan bara api. 

Tips Tambahan:

  • Gunakan arang yang tepat: arang kayu atau arang batok kelapa bisa digunakan, namun pastikan bara apinya stabil dan merata. 
  • Perhatikan kipas: gunakan kipas manual untuk mengipasi arang agar api tetap menyala, tetapi jangan mengipasinya terlalu sering agar tidak membuat sate gosong.
cam sate nusantara
2. Sate Padang

Ciri khasnya ada pada kuah kental berwarna kuning atau merah, terbuat dari tepung beras dan rempah khas Minang. Biasanya menggunakan daging sapi atau jeroan. Rasanya pedas gurih dengan aroma rempah yang kuat.

Warna kuah sate Padang umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu kuning keemasan (dari kunyit yang dominan), merah kecoklatan (dari banyak cabai), dan cokelat (perpaduan keduanya). Perbedaan warna ini mencerminkan perbedaan asal daerah dan dominasi bumbu, dengan kuning identik dengan rasa gurih dan merah dengan rasa pedas.

 Jenis-Jenis Kuah Sate Padang Berdasarkan Warna

1. Kuah Kuning (Sate Padang Panjang):

  • Ciri Khas: Memiliki warna kuning cerah karena dominasi penggunaan kunyit. 
  • Rasa: Cenderung lebih gurih dengan aroma kunyit yang kuat. 
  • Asal Daerah: Khas dari daerah Padang Panjang. 

2. Kuah Merah (Sate Padang Pariaman):

  • Ciri Khas: Berwarna merah kecoklatan karena penggunaan cabai merah dalam jumlah banyak. 
  • Rasa: Lebih pedas karena pengaruh cabai yang digunakan. 
  • Asal Daerah: Khas dari daerah Pariaman. 

3. Kuah Cokelat (Sate Padang Kota/Darek):

  • Ciri Khas: Warnanya cokelat, menjadi perpaduan antara warna kuning dan merah. 
  • Rasa: Memiliki rasa yang seimbang antara gurih dan pedas. 
  • Asal Daerah: Merupakan jenis sate padang yang lebih mudah ditemukan di Padang Panjang atau bisa ditemukan di daerah lain sebagai gabungan keduanya. 

Faktor Penentu Warna Kuah:

  • Bahan Rempah: Warna kuah ditentukan oleh komposisi rempah dan bumbu yang digunakan, terutama kunyit untuk warna kuning dan cabai untuk warna merah. 
  • Pengental: Kuah sate Padang kental karena penambahan tepung beras, bukan hanya bumbu rempah.
macam sate nusantara
3. Sate Kambing Tegal

Sate kambing Tegal adalah ikon kuliner Kota Tegal yang terkenal dengan penggunaan daging kambing muda atau batibul (bawah lima bulan). Daging jenis  ini menghasilkan sate yang empuk, tidak berbau prengus, dan juicy. 

Walaupun idisajikan polos tanpa banyak bumbu, kelezatan sate ini lebih terasa saat dicampur dengan kecap, sambal, dan bumbu dari gulai nya.

Ciri Khas Sate Kambing Tegal

  • Daging kambing muda (Batibul): Kunci keempukan sate Tegal adalah penggunaan daging kambing muda yang berusia di bawah lima bulan (batibul). Daging ini tidak memiliki bau prengus dan teksturnya sangat empuk. 
  • Potongan lebih besar: Daging sate Tegal umumnya memiliki potongan yang lebih besar dibandingkan sate dari daerah lain. 
  • Penyajian polos: Sate Tegal cenderung disajikan dengan lebih sedikit bumbu atau polos, dengan fokus pada rasa asli dagingnya. 
  • Sajian pelengkap: Sate ini sangat nikmat disantap bersama kecap, irisan cabai, dan bumbu dari bumbu gulai, yang memberikan rasa gurih dan nikmat. 
  • Kesegaran daging: Sate kambing di Tegal terkenal selalu segar karena sering memotong daging setiap hari. 
4. Sate Maranggi (Purwakarta)

Sate khas Sunda ini biasanya terbuat dari daging sapi atau kambing yang sudah dimarinasi bumbu manis gurih sebelum dibakar. Karena sudah berbumbu sejak awal, sate maranggi enak banget dimakan tanpa saus tambahan.

Membuat bumbu marinasi sate maranggi sendiri di rumah juga tidaklah sulit, selain bisa mengatur kualitas bahan yang digunakan, kita juga bisa menyesuaikan rasa sesuai dengan selera. Berikut adalah resep bumbu marinasi sate maranggi dari dari Cookpad yang bisa dicoba di rumah.

Bumbu marinasi:

  • 4 siung bawang merah
  • 6 siung bawang putih
  • 1 ruas jari jahe
  • 1 ruas jari lengkuas muda
  • 2 sendok teh ketumbar bubuk
  • 1 ruas jari gula merah
  • 2 sendok makan air asam jawa
  • 5 sendok makan kecap manis
  • secukupnya garam dan penyedap rasa

Cara membuat:

  • Haluskan bumbu, bisa menggunakan ulekan atau blender. Saat menghaluskan, jangan lupa tambahkan garam, penyedap, dan gula merah.
  • Potong kecil-kecil daging sapi membentuk dadu.
  • Masukkan bumbu halus, air asam, dan kecap, kemudian aduk merata dan diamkan atau marinasi selama 30 menit sampai 4 jam.
  • Setelah dimarinasi, tusuk daging ke tusukan sebanyak 4 potong setiap tusukan.
  • Oles terlebih dahulu daging yang telah ditusuk dengan bahan olesan, kemudian bakar di atas kompor atau tungku dengan api kecil.
5. Sate Lilit (Bali)

Sate khas Bali ini unik karena daging cincang (ayam, ikan, atau babi) dililitkan ke batang serai atau bambu. Rasanya gurih, aromatik, dan kaya rempah. Cocok dimakan dengan sambal matah yang segar.

Berikut adalah perbedaan utama Sate Lilit Bali dari sate pada umumnya:

  • Teknik Pembuatan: Alih-alih daging dipotong dan ditusuk, dagingnya dicincang halus, lalu dililitkan pada batang serai atau bambu yang lebih lebar. 
  • Bumbu: Menggunakan bumbu genep, yaitu campuran rempah-rempah khas Bali seperti kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, dan serai, yang memberikan rasa dan aroma unik. 
  • Penyajian: Sate Lilit tidak disajikan dengan bumbu kacang. Rasa gurih dan manisnya sudah berasal dari adonan bumbu yang meresap sempurna. 
  • Bahan Dasar: Daging yang digunakan bisa beragam, termasuk ikan, babi, atau ayam, tetapi sering kali menggunakan ikan atau babi yang kemudian disesuaikan dengan permintaan wisatawan. 
  • Aroma: Aroma harum yang khas berasal dari batang serai yang ikut terbakar bersama dagingnya. 
  • Tradisi dan Filosofi: Dulu hanya pria yang membuat sate lilit sebagai simbol kejantanan, dan sate ini juga melambangkan persatuan masyarakat Bali karena adonan dagingnya yang merekat kuat.
6. Sate Tuna (Gorontalo)

Di daerah pesisir, sate dari ikan laut juga populer. Salah satunya sate tuna khas Gorontalo. Potongan daging tuna dibakar dengan bumbu rempah pedas gurih, jadi perpaduan sempurna antara segar dan smoky.

Keistimewaan sate ini terletak pada bumbu marinasi yang digunakan. Potongan daging ikan  tuna direndam dalam campuran rempah seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, kunyit, garam, dan sedikit perasan jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis. 

Setelah dimarinasi, sate dibakar hingga berwarna kecokelatan dengan aroma yang sangat menggugah selera. Sate tuna cocok disajikan dengan sambal rica khas Gorontalo yang memberikan sensasi pedas yang khas. Kita bisa menikmati hidangan ini dengan nasi putih hangat atau, dengan lontong atau ketupat 

 7. Sate Klathak (Yogyakarta)

Sate kambing khas Bantul, Yogyakarta, yang unik karena hanya dibumbui garam lalu dibakar dengan tusuk besi. Hasilnya? Daging matang merata, gurih, dan juicy.  

Nama sate Klathak yang konon berasal dari suara “klatak-klatak” saat daging terbakar. Sate ini disajikan dengan kuah gulai dan pelengkap lainnya seperti irisan timun, tomat, dan kol.

Keunikan dan Manfaat Sate Klathak

  • Rasa Unik: Meskipun sederhana, sate klathak memiliki rasa gurih dan kenyal. 
  • Ikon Kuliner: Sate klathak merupakan salah satu ikon kuliner khas Yogyakarta dan banyak diburu wisatawan. 
  • Ditemukan di: Kawasan Jejeran, Bantul yang merupakan pusat penjualan sate klatak. 
macam sate nusantara

Sate, Cermin Keberagaman Rasa Nusantara

Dari sate ayam Madura yang mendunia hingga sate lilit Bali yang unik, sate di Indonesia adalah cermin kekayaan budaya dan rasa. Setiap tusuk sate bercerita tentang tradisi, bumbu, dan kearifan lokal.

Jadi, kalau jalan-jalan ke daerah, jangan lupa cobain sate khasnya—karena sate Nusantara punya sejuta rasa untuk dinikmati.